a. Sistem
Pertandingan
Sistem Penilaian lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang
Dimana pada lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung
raya dan Sumedang ini,
sistem penilaian yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem Australian Parlementary
System (APS), yaitu terdiri dari beberapa hal yang dinilai, yaitu :
ASSESING MATTER
Ø Masalah dipresentasikan oleh juru
bicara harus logis dan relevan dengan topik dalam logika debat adalah rangkaian
alasan yang digunakan untuk membuktikan argumen; ini termasuk menyatakan,
menjelaskan dan mengilustrasikan argumen (ARE:Assertion,Reasoning,Evidence)
Ø Relevansi dibangun dengan
menghubungkan argumen dengan topik yang didebatkan
Ø Mengenali argumen yang kuat dari
argumen yang lemah
Ø Memberikan contoh yang mendukung
argumen, sarana pendukung/contoh tidak dapat mengganti argumen itu sendiri
Ø Perhatikan kasus yang tidak dapat
diterima (berdebat mengenyampingkan poin, tidak membuktikan apa yang diperlukan
topik)
Ø Perhatikan kasus yang menggantung
(sebuah kasus yang dibuktikan hanya jika presentasi pertama dan kedua
dikombinasikan)
Ø Juru bicara ketiga tim kontra tidak
dibolehkan memberikan masalah/hal baru (contoh baru tidak apa-apa)
Ø Rebuttal: argumen yang menyerang
argumen tim lawan, sebagai contoh; menunjukan bahwa argumen: didasarkan pada
fakta yang keliru, tidak relevan dengan pembuktian pada topik, tidak logis,
termasuk implikasi yang tidak dapat diterima, harus tidak terlalu
diterima/setujui
ASSESING METHOD
Struktur dan pengorganisasian dari
presentasi induvidual, sebagai contoh; struktur presentasi yang baik akan
memiliki:
ü Pembukaan
yang menarik yang menangkap perhatian audiens
ü Pernyataan
yang jelas dan beralasan dari tujuan dan arah umum dari presentasi
ü Rentetan
ide-ide yang logis yang menunjukan pengembangan yang jelas dari argumen juru
bicara
ü Alokasian
waktu yang proporsional dalam speech secara keseluruhan, dan pada poin utama,
yang memungkinkan speech disempurnakan(kelebihan atau kurangnya waktu dapat
mengurangi poin)
ü Kesimpulan
atau rangkuman dari poin utama dibuat dalam speech/presentasi
Struktur dan pengorganisasian dari
keseluruhan kasus tim: sebagai contoh; pendekatan tematik bisa dipilih hanya
untuk kumpulan argumen independen
Respon dinamika debat
ASSESING MANNER
Ø Manner: mekanisme dari public
speaking dan presentasi dari kasus debat
Ø Kunci pertanyaan: apakah ini
efektif?‖
Ø Unsur-unsur manner: vocal style,
penggunaan bahasa, penggunaan catatan, kontak mata, gerak tubuh, sikap berdiri,
pakaian, pengaruh, dan humor
Ø Personal attacks di pengurangan poin manner
lawan
Ø Manner adalah menilai total impact
dari semua elemen yang berbeda
Reply Speech
Juru bicara penjawab (bisa jadi juru
bicara pertama atau kedua) memberikan sebuah overview debat:
Ketidaksetujuan poin argumen
Apa yang telah tim mereka berikan
Apa yang telah tim lain coba
berikan
Kenapa mereka harus menang
Speech jawaban tidaklah rebuttal
(penolakan pernyataan); permasalahan baru tidak diperbolehkan dalam speech
menjawab
Peraturan Umum Pertandingan
1. Peraturan ini mengikat semua
peserta lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang ini
2. Pertandingan terdiri dari 4 Babak yaitu
babak penyisihan, perempat final, semi final, danfinal.
3. Pertandingan dilaksanakan selama 2
hari.
4. Soal berupa pernyataan / kasus
5. Setiap pool terdiri dari 2 tim dan
1 ( satu ) pernyataan / kasus
6. Semua anggota tim adalah juru
bicara.
7. Setiap kelompok terdiri dari 3
orang mahasiswa dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia yang masih aktif
kuliah.
8. Tim maupun anggota yang
berhalangan hadir pada saat akan berlangsungnya pertandingan,
diperkenakan diganti (maksimal 1x) jika ada alasan yang kuatdan dalam keadaan
yang sangat darurat dan keputusan akhir diputuskan oleh panitia
9. Setiap peserta diwajibkan
berpakaian rapi, sopan dan formal. Memakai celana panjang/rok ( bukan jeans),
kemeja, sepatu tertutup (untuk wanita boleh memakai sepatu berhak tapi usahakan
tertutup), dan memakai jas almamater universitas masing-masing selama acara
berlangsung.
10. Setiap peserta yang tidak menaati
peraturan cara berpakaian yang sudah ditetapkan, maka akan dikenakan sanksi
berupa pengurangan poin/nilai pada assesing manner
11. Setiap peserta wajib hadir 30
menit sebelum pertandingan dimulai untuk registrasi ulang di meja
administrasi.
12. Setiap tim wajib mengetahui dan
memahami seluruh isi peraturan pertandingan ( segala pertanyaan diajukan pada
saat technical meeting ).
13. Untuk hal-hal lainya akan
diberitahukan sebelum pertandingan dimulai.
14. Panitia berhak merevisi/mengubah
peraturan apabila kondisi memungkinkan.
15. Keputusan juri dan panitia
bersifat mutlak
Peraturan saat Pertandingan
1. Peserta hanya diperkenankan
membawa pulpen, kertas yang berisi catatan, yang telah di berikan panitia lomba
debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang ini pada saat Launcing Motion
dan terdapat cap kegiatan pada kertas tersebut, atau barang lain yang sangat
mendesak yang diperlukan peserta dengan seizin panitia sebelumnya.
2. Panitia berhak untuk memeriksa
segala perlengkapan yang dibawa masing-masing tim sebelum memasuki ruangan
pertandingan.
3. Peserta tidak diperbolehkan
melakukan kecurangan dalam bentuk apapun. Jika sebelum, selama atau setelah
pertandingan panitia menemukan ada kecurangan yang dilakukan oleh tim peserta
lomba, maka tim tersebut akan didisfikualifikasi dan dinyatakan gugur.
4. Peserta yang sedang bertanding
tidak diperkenankan untuk meninggalkan tempat pertandingan, dengan alasan
apapun.
5. Peserta tidak diperkenankan bekerja
sama dengan pihak lain, kerjasama hanya boleh dilakukan kepada sesama anggota
timnya sendiri (bila hal ini terjadi maka peserta akan langsung
didiskualifikasi dan dinyatakan gugur sesuai ketentuan juri dan panitia ).
6. Setiap tim akan dinilai sebagai
satu kesatuan sehingga setiap tim membawa nama timnya untuk maju kebabak
selanjutnya.
7. Peserta tidak diperkenankan
melakukan segala tindakan yang bersifat menghambat jalannya pertandingan (
keributan dan kegaduhan )
8. Jika terjadi pelanggaran atau keributan,
juri berhak mendiskualifikasi tim yang bersangkutan.
9. Diperbolehkan membawa supporter.
Tetapi, supporter harus menjaga suasana agar tetap kondusif, jika mereka
menyebabkan suasana menjadi tidak kondusif panitia berhak mengeluarkannya dari
tempat pertandingan.
10. Bahasa yang boleh digunakan yaitu
Bahasa Indonesia yang baik dan benar tetapi boleh menggunakan
istilah-istilah dalam Bahasa Inggris.
11. Dilarang mempergunakan bahasa
yang tidak sopan ataupun kotor baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa
Inggris.
12. Apabila peserta melanggar segala
ketentuan diatas, maka panitia berhak untuk mendiskualifikasi tim peserta yang
bersangkutan.
13. Juri mempunyai wewenang penuh
untuk memberikan nilai pada setiap argument masing-masing tim.
14. Keputusan akhir dari juri adalah
mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Peraturan Launching Motion
1. Saat Launcing Motion peserta diperbolehkan: membawa
dan membuka buku atau literatur, membawa laptop, notebook, ataupun gadget
lainnya dan menggunakan internet, tetapi pembimbing tidak ada saat berlangsungnya
Launcing Motion.
2. Panitia akan membagikan kertas yang telah diberi cap
kegiatan, guna untuk merumuskan materi perdebatan. Dan hanya kertas
tersebut di perbolehkan dibawa saat pertandingan.
3. Penentuan tim pro dan kontra dengan cara toss coin,
dan Motion yang akan
diperdebatkan, di pilih berdasarkan hasil kocokan.
4. Peserta di perbolehkan membawa
makanan dan minuman saat launching motion dengan memperhatikan kebersihan.
PERATURAN PESERTA
a. Peserta tidak diperbolehkan
membahas materi, subyek atau motion dengan para juri sebelum dan pada saat
debat berlangsung.
b. Selama debat berlangsung alat
komunikasi seperti mobile phonedapat dibawa, tetapi harusdinonaktifkan
sehingga tidak mengganggu jalannya pertandingan.
c. Tidak diperbolehkan merokok
didalam ruang debat.
d. Selama debat berlangsung tidak
diperbolehkan adanya interupsi.
e. Peserta diharuskan menghormati
jalannya debat.
f. Tim debat tidak diperbolehkan
melakukan banding kepada juri yang ada dengan alasan apapun
g. Semua keberatan dan keluhan dapat disampaikan segera
kepada Tournament Directorsetelah pertandingan selesai, tetapi
tidak akan mengubah hasil pertandingan.
h. Setiap Peserta berhak melihat
hasil dari penilaian juri kepada panitia pertandingan, setelah pertandingan
berakhir.
i. Semua peserta tidak diperbolehkan
membawa benda/senjata tajam, narkoba selama event lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung
raya dan Sumedang ini
berlangsung.
j. Semua peserta harus didampingi
oleh masing-masing LO-nya pada saat lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang ini berlangsung.
k. Aturan yang belum ada pada tata
tertib akan di atur kemudian.
PERATURAN PENJURIAN
1. Debat dinilai oleh juri (adjudicator)
dengan jumlah ganjil.
2. Juri harus memiliki keputusan
individu terhadap hasil debat dan bersifat netral pada kedua tim yang akan
bertanding.
3. Juri memberikan nilai berdasarkan
range nilai yang telah di tetapkan panitia. Dan panitia pertandingan hanya
bertugas menginput hasil penilaian juri untuk di hitung ulang.
4. Kemenangan diberikan bila
mayoritas juri menentukan demokrasi.
5. Pembicara terbaik direfleksikan
dari nilai tertinggi para pembicara.
6. Juri harus memberikan ulasan singkat
atas debat yang telah berlangsung dan alasan memenangkan salah satu pihak
7. Keputusan juri tidak bisa diganggu
gugat.
PERATURAN PENONTON
1. Penonton harap
mensilentkan/menonaktifkan segala jenis komunikasi yang dapat menganggu
jalannya acara.
2. Penonton diperbolehkan menonton
setiap pertandingan dan mendukung setiap tim yang sedang bertanding.
3. Penonton dilarang keras memberikan
jawaban dalam bentuk apapun kepada peserta.
4. Penonton dilarang keras membuat
keributan/kegaduhan yang dapat mengganggu konsentrasi peserta.
5. Penonton dilarang keras membawa
senjata tajam/sejenisnya kedalam ruangan pertandingan.
6. Penonton wajib mematuhi semua
peraturan tanpa kecuali.
7. Penonton yang melakukan
pelanggaran akan dikeluarkan dari ruang pertandingan
b. Materi Lomba
Materi lomba
mengangkat tema: “DINAMIKA
PEREKONOMIAN INDONESIA & MASA DEPAN
DEMOKRASI EKONOMI KOPERASI”
c. Waktu dan
Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Debat antar SMA/Sederajat se-Bandung
Raya dan SumedangTahun 2013 pada tanggal 29 – 30 April 2013 yang akan
berlangsung di
Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN). Technical Meeting akan dilaksanakan
tanggal 29 April 2013, setelah acara pembukaan.
d. Bentuk
Lomba
1.
Persyaratan:
a) Surat Rekomendasi dari sekolah
b) Mengirimkan maksimal 2 (dua) regu (setiap regu berjumlah berjumlah 3
orang)
c) Mengirimkan artikel otentik yang belum pernah dipublikasikan
2. Ketentuan Artikel:
a) Batas pengumpulan artikel tanggal 23 April 2013,
b) Judul dan isi sesuai sub tema atau topik pilihan yang ditetapkan panitia
c) Gunakan sumber yang
menunjang artikel, baik
sumber tertulis (dokumen, literatur,
suratkabar, dll) maupun
hasil wawancara dan
kunjungan perpustakaan, website,
internet, dll.
d) Artikel murni hasil karya
sendiri (bukan plagiat
atau saduran) dan
belum pernah dikitutsertakan pada lomba sebelumnya dan/ atau dipublikasikan di
media massa.
e) Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sesuai dengan EYD.
f) Artikel dikirimkan via e-maildebat_ikopin31@yahoo.co.id, terdiri dari 2-3 halaman, menggunakan font Times New Roman – font 12,
spasi 1,5.
g) Margin kiri 4 cm, atas 4 cm, bawah 3 cm, dan kanan 3 cm.
h) Halaman sampul (cover) berisi: judul, nama penulis, nomor induk siswa,
nama sekolah, dan tahun (2013).
i)
Biodata lengkap
(termasuk nomor hp/telp rumah agar memudahkan dihubungi panitia) diletakkan di
halaman terakhir.
k) Pengumuman artikel yang lolos ke lomba debat akan diumumkan melalui akun
facebook BEM IKOPIN dan penginformasian via telepon.
3.
Kriteria Penilaian
Artikel:
a) Kaitan judul dengan tema. (40%)
b) Isi artikel (40%)
c) Penelusuran dan penggunaan sumber. (30%)
4.
KriteriaPenilaianLombaDebat:
a) Penguasaanmasalah/tema
(40%)
b) Sikap
(30%)
c) Penampilankeseluruhan
(intonasi, gayabicara, dsb.) (30%)
5.
Tahapan seleksi:
a) Seleksi artikel ─ regu dengan artikel yang lolos seleksi berhak
melanjutkan ke tahap lomba debat,
b) Lomba debat, terdiri ari tiga (3) tahapan seleksi, yaitu:
ü Babak penyisihan
ü Babak semi final
ü Babak final
6.
Ketentuan Lain:
a) Batas akhir pengiriman artikel tanggal 18 April 2013,
b) Artikel yang memenuhi syaratlolos tahap seleksi akan diumumkan pada hari
Senin, 22 April 2013melalui blog BEM IKOPIN,
c) Satu sekolah maksimal mengirimkan 2 regu untuk mengikuti tahap seleksi
artikel
d) Panitia tidak menanggung biaya transportasi dan akomodasi peserta
Masing-masing pemenang akan mendapatkan sertifikat dan Juara I akan
mendapatkan trophy.
5. Format Debat
A. Dua
tim akan berdebat tentang sebuah topik (motion). Satu tim berperan
sebagai tim positif /pro dan tim lainnya sebagai tim negatif/kontra yang
ditentukan dengan toss coin.
B.
Motion yang akan didebatkan akan diumumkan 25 menit sebelum pertandingan,
dimana dalam 25 menit tersebut tim yang akan bertanding dapat mempersiapkan
bahan yang akan mereka debatkan tanpa didampingi pembimbingnya atau disebut
Launching Motion.
C.
Setiap sesi akan memiliki 3 pembicara yang akan menyampaikan pidato substantif
dengan urutan dan alokasi sebagai berikut:
1
|
1st
speaker tim pro
|
5 menit
|
2
|
1st
speaker tim kontra
|
5 menit
|
3
|
2nd
speaker tim pro
|
5 menit
|
4
|
2nd speaker
tim kontra
|
5 menit
|
5
|
3rd
speaker tim pro
|
5 menit
|
6
|
3rd
speaker tim kontra
|
5 menit
|
7
|
Reply
speaker tim kontra
|
5 menit
|
8
|
Reply
speaker tim pro
|
5 menit
|
c.1. Tim PRO > Tim pro harus
menjelaskan/mendeskripsikan motion dan mendukung motion yang diberikan dengan
memberikan argumen yang konstruktif. Tim pro memiliki hak untuk
mendeskripsikan/menjelaskan terlebih dahulu, tim pro diharapkan memberikan
penjelasan/deskripsi/presentasi beralasan mengenai motion yang diberikan.
Tim KONTRA > Tim kontra harus melawan motion yang
dideskripsikan/dipresentasikan/dijelaskan oleh tim pro, dan membangun
perhitungan/pemikiran dalam melawan/menangkis tim pro. Dalam acara debat ini
tim kontra merasa bahwa pejelasan/pendeskripsian tim pro tidaklah dapat
diterima, mereka harus menantang/mempertanyakan pejelasan/pendeskripsian dari
tim pro dan menyarankan pejelasan/pendeskripsian lain kepada tim pro. Bagaimana
pun, tim kontra tidak boleh mengemukakan tantangan hanya berdasarkan pendapat
bahwa penjelasan/pendeskripsian tim kontra lebih masuk akal atau beralasan.
c.2. Reply
speaker untuk setiap tim harus disampaikan oleh orang pertama atau orang
kedua dari tim yang bertanding.
c.3.
Peringatan akan dilakukan:
Untuk
orangpertama, kedua, ketiga dan reply speaker masing-masing tim, peringatan
pertama akan dilakukan pada menit ke-3 dengan 1 kali bel, peringatan kedua
dilakukan pada menit ke-4 dengan 2 kali bel dan menit ke-5 dengan bel terus
menerus.
D. Role
of speaker
Dalam
lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang ini, setiap juru
bicaranya memiliki peranan masing-masing untuk dimainkan dan juri harus
menghitung seberapa bagusnya seorang juru bicara mengisi kewajibannya
masing-masing.
I.
Para juru bicara pertama membangun dasar tim mereka
Kewajiban
pembicara pertama tim pro:
Mendefinisikan/mempresentasikan/menjelaskan motion dari debat. Juru bicara
pertama tim pro harus meyakinkan bahwa tidak ada poin-poin penting yang tertinggal.
Mempresentasikan theme line. Biasanya dipresentasikan satu atau beberapa baris
analisis, menjelaskan mengapa kasus tim pro adalah benar
Menggambarkan tim split dari tim pro. Hal ini bisa dilakukan dengan mengatakan,
contohnya: ―saya, sebagai juru bicara pertama tim pro akan setuju dengan
filosofi dasar pada kasus kami, sementara kolega saya, juru bicara tim pro akan
mempelajari implikasi praktis dari kasus kami.‖
Memberikan argumen yang kokoh (bagian juru bicara pertama tim pro dari sebuah
split). Setelah membangun definition, theme line, dan tim split, juru bicara
pertama tim pro harus setuju dengan argumen/poin-poin yang sudah diserahkan
kepada dia dalam tim split.
Memberikan rangkuman awal/recap dari presentasi/speech/pidato.
Juru
bicara pertama tim pro bisa menghabiskan beberapa waktu dalam mendefinisikan
dan membangun theme line dan menunjukan bagaimana theme line dikembangkan,
namun sangat penting untuk meluangkan waktu untuk mempresentasikan beberapa
argumen yang substansif.
Tugas
pembicara pertama tim kontra
Memberikan respon atas definisi/penjelasan (menerima atau menentang definisi)
Menolak pernyataan tim pro, memberikan sebuah bagian dari kasus substansif tim
kontra
Mempresentasikan theme line tim kontra
Menggambarkan tim split tim kontra
Memberikan argumen substansial (tim split juru bicara pertama tim kontra)
Memberikan rangkuman awal/recap dari presentasi/speech/pidato
Peran
juru bicara pertama tim kontra sama seperti juru bicara tim pro, dengan
tambahan kewajiban untuk merespon argumen yang dibawanya nanti. respon terhadap
argumen juru bicara tim pro bisa diberikan sebelum juru bicara pertama tim
kontra mempresentasikan argumennya untuk mendukung kasus tim kontra atau
sebaliknya. Bagaimana pun, penyampaian penolakan pertama itu diharuskan.
Setelah
juru bicara pertama membicarakan arah utama dari setiap kasus tim haruslah
jelas.
II.
Para juru bicara kedua berurusan dengan argumen substansif
Tugas
pembicara kedua tim pro:
Menolak argumen inti dari juru bicara pertama tim kontra
Merangkum ulang dalam istilah yang umum kasus tim pro
Memberikan argumen substansial (bagian tim split dari juru bicara kedua tim
pro). Kebanyakan waktu dari juru bicara kedua tim pro harus dihabiskan untuk menghubungkan
argumen pertama dengan argumen/materi yang baru. Dia memiliki tugas untuk
mempresentasikan sebagian besar kasus tim pro dalam serangan bantahan lebih
jauh yang memihak tim pro
Memberikan rangkuman awal/recap dari presentasi/speech/pidato
Juru
bicara kedua tim pro harus disiapkan untuk mempertahankan definisi jika
diperlukan. Jika definisi diserang/ditolak, sangat vital bagi juru bicara kedua
tim pro untuk memenangkan kembali inisiatif.
Tugas
pembicara kedua tim kontra:
Menolak pernyataan kedua juru bicara tim pro
Merangkum ulang dalam istilah yang umum kasus tim pro
Memberikan argumen substansial (bagian tim split dari juru bicara kedua tim
kontra)
Memberikan rangkuman awal/recap dari presentasi/speech/pidato
Kebanyakan
dari argumen substansif para tim harus dimunculkan saat kedua juru bicara kedua
berbicara.
III.
Tugas utama para juru bicara ketiga tidak menentang pernyataan kasus lawan
Tugas
juru bicara ketiga tim pro:
Penolakan poin-poin dikemukakan oleh dua juru bicara pertama tim kontra. Juru
bicara ketiga tim pro dipercaya mengutamakan tugas merespon argumen-argumen tim
kontra yang sebelumnya tidak disetujui oleh dua juru bicara pertama tim pro.
Juru bicara ketiga tim pro dapat memberikan dukungan penolakan yang sudah
dinyatakan oleh teman se-tim-nya
Membangun kembali kasus tim (secara singkat mengulang theme line dan argumen
dua juru bicara sebelunya)
Merangkum isu-isu debat
Peran
juru bicara ketiga tim pro itu sederhana seperti ini: menyerang! Kebanyakan
waktu dari ketiga juru bicara dihabiskan untuk menolak pernyataan juru bicara
sebelumnya. Secara umum, paling tidak tiga perempat dari presentasi ketiga
harus merupakan penolakan pernyataan.
Penolakan
harus dibawakan dalam dua tahap/level: di tahap global (manner tim/timwise);
juru bicara ketiga harus menyerang kasus keseluruhan tim lawan, menunjukan
kecacatan mayor dalam argumentasi dan logika. Tahap yang lebih rinci
(speechwise); juru bicara ketiga harus bisa menunjukan kesalahan-kesalahan
dalam fakta dan ketidakkonsistenan dari setiap penjelasan juru bicara.
Tugas juru bicara ketiga tim kontra
Menolak penyataan yang ditunjukan oleh para ketiga juru bicara tim pro
Membangun kembali kasus tim (secara singkat mengulang theme line dan argumen
dua juru bicara sebelumnya)
Mengidentifikasi poin-poin ketidaksetujuan/berargumen dalam debat
Merangkum isu-isu debat
Tugas
juru bicara ketiga tim kontra hampir sama dengan juru bicara ketiga tim pro.
Juru bicara ketiga tim kontra tidak boleh memperkenalkan masalah/hal baru,
kecuali untuk contoh yang baru untuk memberikan dukungan penolakan sebuah
argumen yang sebelumnya telah diberikan. Logika dibalik aturan ini adalah jika
juru bicara memberikan hal baru, tim pro akan berada pada keadaan yang tidak
menguntungkan dimana mereka tidak mempunyai kesempatan untuk merespon argumen
yang baru ini
IV. Para
juru bicara penjawab memberikan sebuah recap debat dan meyakinkan juri
Tugas
juru bicara penjawab / Reply speaker/ untuk kedua tim)
Memberikan rangkuman atau overview dari debat
Mengidentifikasi isu-isu yang dikemukakan oleh kedua tim
Memberikan keputusan memihak dari debat
Pembicara
Reply speaker adalah orang pertama (1st speaker) atau orang kedua (2nd speaker)
di dalam tim sedangkan orang ketiga (3rd speaker) tidak dapat menjadi reply
speaker.
E.
Hal – Hal yang harus diperhatikan
MOTION
Motion,
juga diketahui sebagai topik, adalah pernyataan yang menyebutkan tentang hal
apa yang didebatkan.
DEFINITION
Tim pro
harus menjelaskan/mendeskripsikan motion yang diberikan sebelum sebuah debat
dilaksanakan. Sebuah penjelasan/definition harus benar-benar menjelaskan motion
yang diberikan secara detail. Sebuah definisi/penjelasan memberikan deskripsi
yang jelas yang memberikan batasan-batasan motion, hal ini membatasi fokus area
dari diskusi yang dilakukan dalam debat. Hal ini mencegah debat, yang
didebatkan oleh kedua tim, berubah menjadi debat yang tidak jelas dan acara
yang membingungkan dikarenakan argumen-argumen yang tidak berkaitan dan
penafsiran yang berbeda dari kedua tim.
Deffitional Challenge
Tim
kontra, secara umum, harus menerima definisi yang dibuat oleh tim pro, tetapi
tim kontra harus memiliki hak untuk menantang definisi tersebut. Bagaimana pun,
tim kontra tidak boleh merasa bahwa penjelasan/definisi mereka lebih
baik/berasalan dibanding tim pro. Tim kontra hanya bisa menantang definisi yang
diberikan jika mereka bisa membuktikannya dengan Truistic, Tautological,
Squirreling, or Time and Place setting.
Truistic definition: definisi-definisi ini adalah ―benar‖ secara alami/natural
dan dengan demikian membuat argumen yang diajukan tidak didukung oleh sarana
pembantu (seperti bukti, fakta, dll) dan juga tidak masuk akal/beralasan dalam
konteks dari suatu debat. Jika sebuah tim mendefinisikan sebuah debat secara
Truistic mereka mencari kemenangan dengan benar-benar dari definisi mereka
dibanding menggunakan kekuatan argumen dan sarana pendukung (fakta, bukti,
contoh, dll) yang mereka punya. Contoh dari definisi truistic, jika motionnya
―kita harus makan, minum, dan menikah‖ dijelaskan/didefinisikan seperti ―bahwa
kita harus makan karena kalau tidak kita akan mati kelaparan, kita harus minum
karena kalau tidak kita akan mati kehausan, dan kita harus menikah karena kita
adalah makhluk hidup‖.
Tautology or circular definitions: hal ini terjadi ketika sebuah definisi
diberikan dengan cara di mana definisi tersebut secara rasional mustahil untuk
tidak bisa tidak menerimanya. Contoh jika motion-nya ―bahwa teknologi membunuh
etika kerja kita(manusia)‖ didefinisikan sebagai berikut: tim pro memutuskan
untuk mendefinisikan kata ―teknologi‖ seperti memaknai ―semua benda-benda
sientifik yang membuat hidup lebih mudah dan kemudian membunuh etika kerja kita
(manusia)‖. Hasil dari definisi ini secara keseluruhan bisa dikatakan, ―bahwa
semua benda-benda sientifik yang membuat hidup lebih mudah dan kemudian
membunuh kerja kita, membunuh etika kerja kita (manusia)‖. Hal ini tidak bisa
dinyatakan salah secara logis/rasional.
Squirreling: definisi yang tidak membatasi inti dari suatu motion dan tidak
memiliki keteraturan yang masuk akal. sebagai contoh, ketika motion diberikan
―bahwa USA sedanng membuka diri kepada PRC‖, tim pro bisa mencoba dan
mendefinisikan USA sebagai ―Untidy Students of Asia‖, dan PRC sebagai ―Pretty
Room Cleaners‖. Hal ini jelas-jelas squirreling, orang-orang akan setuju bahwa
inti dari motion adalah tentang hubungan antara United States dan Cina.
Time
and Place setting: subjek yang dipermasalahkan dalam debat tidak bisa dibatasi
oleh waktu dan tempat tertentu. Sebagai contoh: mencoba untuk membatasi subjek
yang dipermasalahkan hanya kepada pengembangan ekonomi Jepang selama periode
tertentu dari restorasi meiji.
A
note on defintional challenges: berhati-hatilah dalam menantang
definisi—hanya dilakukan bila anda benar-benar yakin bahwa definisi dari tim
pro tidak adil. Selain itu, tim pro juga harus mencoba untuk meyakinkan bahwa
definisi mereka itu adil.
Theme Line
Theme
line menggaris bawahi logika dari kasus yang diterima oleh tim. Hal ini penting
dalam argumentasi yang digunakan untuk membuktikan bahwa tim konsisten terhadap
motion yang diberikan. Theme line bisa dilihat sebagai ―Case in a nutshell‖,
karena dari sini dapat dilihat strategi tim dalam mempertahankan atau tidak
bisa menerima motion.
Theme
line dari sebuah tim harus saling melengkapi tiap presentasi/pidato (speech)
dari tiap anggota tim. Ini adalah ide utama yang menghubungkan juru bicara
pertama, kedua, dan ketiga, memastikan konsistensi antara ketiga
presentasi/pidato (speech).
Dalam
memformulasikan sebuah theme line, biasanya sangat membantu bila menanyakan
pertanyaan: kenapa pernyataan diberikan oleh definisi dari motion yang benar
(atau salah, untuk tim kontra)?
Team
Split
Debat
adalah aktivitas tim. Seseorang tidak bisa mengambil alih semua argumen dan
menjadi seseorang yang mempertahankan pernyataan tim. Maka, ada sebuah
kebutuhan untuk memutuskan bagaimana argumen-argumen harus didistribusikan dari
argumen juru bicara pertama, kedua, dan ketiga. Ini disebut tim split.
Sederhana, tim split adalah distribusi argumen-argumen juru bicara pertama,
kedua, dan ketiga.
Arguments
Argumentasi
adalah proses menjelaskan kenapa sebuah inti dari suatu pandangan harus
diterima. Dalam argumen harus diperhatikan logika dan sarana/bukti
pembantu/pendukung yang mendukung kesimpulan utamanya. Gunakan sarana pembantu
(seperti: contoh, fakta, statistik, pernyataan dari seseorang yang ahli atau
opini masyarakat, dll) untuk mendukung setiap poin yang Anda buat dalam argumen
Anda. Tunjukan bagaimana setiap sarana pembantu relevan dan bagaimana sarana
pembantu tersebut membuat argumen Anda selangkah lebih baik. Buat sebuah poin,
memberikan alasan untuk poin tersebut, dan memberikan sarana pendukung untuk
mendukung poin Anda.
Argumen
bukanlah assertion (pernyataan kuat mengenai sesuatu yang benar). Assertion
adalah pernyataan yang sudah terbukti kebenarannya. Di lain pihak, argumen
harus mempunyai logika dan fakta pendukung yang bisa menunjukan kevalidannya.
Sebuah
pernyataan yang baik memiliki komposisi yang kita sebut dengan AREL:
1.
Assertion: pernyataan dari argumen atau opini
2.
Reasoning: pendetailan/perincian dari sebuah assertion, penjelasan yang lebih
dalam mengenai pernyataan
3. Evidences:
tambahan yang tidak terlalu penting, tetapi terkadang hal ini sangat krusial,
tergantung pada argumen yang diberikan tim.
4. Link
Back: hubungan theme line suatu tim, jadi juri akan mengerti dan melihat
argumen sebagai sebuah penjelasan dari ide pokok, yang merupakan theme line itu
sendiri.
Rebuttal
Rebuttal
adalah proses membuktikan bahwa argumen tim lawan itu kurang tepat dengan topik
yang sedang diperdebatkan .Rebuttal terdiri dari:
Menunjukan bahwa argumen tim lawan didasarkan pada sebuah fakta yang tidak
benar atau penafsiran yang salah dari suatu fakta.
Menunjukan bahwa argumen tim lawan tidak relevan berdasarkan bukti dari suatu
topik.
Menunjukan bahwa argumen tim lawan tidaklah masuk akal atau rasional.
Menunjukan bahwa argumen tim lawan (selama argumen tersebut benar) memasukan
implikasi yang tidak dapt diterima
Menunjukan bahwa argumen tim lawan (selama argumen tersebut benar) harus tidak
sepenuhnya diterima.
Assertion
tidak sama dengan rebuttal. Hanya saja sebagai tim harus menunjukkan bagaimana
dan mengapa argumen mereka sendiri adalah valid, jadi mereka harus menunjukan
bagaimana dan mengapa argumen tim lawan tidaklah valid/dapat diterima. Dan
rebuttal juga harus terdiri dari prinsip AREL. Ingat, rebuttal dimaksudkan
untuk memberikan alasan, bukan untuk assertion tim lawan.
No comments:
Post a Comment