Wednesday, April 24, 2013

[INFO] Lomba Debat tentang Koperasi dan UMKM antar SMA/SMK se Jawa Barat



a. Sistem Pertandingan
Sistem Penilaian lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang
Dimana pada lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang ini, sistem penilaian yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem Australian Parlementary System (APS), yaitu terdiri dari beberapa hal yang dinilai, yaitu :
ASSESING MATTER
Ø  Masalah dipresentasikan oleh juru bicara harus logis dan relevan dengan topik dalam logika debat adalah rangkaian alasan yang digunakan untuk membuktikan argumen; ini termasuk menyatakan, menjelaskan dan mengilustrasikan argumen (ARE:Assertion,Reasoning,Evidence)
Ø  Relevansi dibangun dengan menghubungkan argumen dengan topik yang didebatkan
Ø  Mengenali argumen yang kuat dari argumen yang lemah
Ø  Memberikan contoh yang mendukung argumen, sarana pendukung/contoh tidak dapat mengganti argumen itu sendiri
Ø  Perhatikan kasus yang tidak dapat diterima (berdebat mengenyampingkan poin, tidak membuktikan apa yang diperlukan topik)
Ø  Perhatikan kasus yang menggantung (sebuah kasus yang dibuktikan hanya jika presentasi pertama dan kedua dikombinasikan)
Ø  Juru bicara ketiga tim kontra tidak dibolehkan memberikan masalah/hal baru (contoh baru tidak apa-apa)
Ø  Rebuttal: argumen yang menyerang argumen tim lawan, sebagai contoh; menunjukan bahwa argumen: didasarkan pada fakta yang keliru, tidak relevan dengan pembuktian pada topik, tidak logis, termasuk implikasi yang tidak dapat diterima, harus tidak terlalu diterima/setujui

ASSESING METHOD
 Struktur dan pengorganisasian dari presentasi induvidual, sebagai contoh; struktur presentasi yang baik akan memiliki:
ü Pembukaan yang menarik yang menangkap perhatian audiens
ü Pernyataan yang jelas dan beralasan dari tujuan dan arah umum dari presentasi
ü Rentetan ide-ide yang logis yang menunjukan pengembangan yang jelas dari argumen juru bicara
ü Alokasian waktu yang proporsional dalam speech secara keseluruhan, dan pada poin utama, yang memungkinkan speech disempurnakan(kelebihan atau kurangnya waktu dapat mengurangi poin)
ü Kesimpulan atau rangkuman dari poin utama dibuat dalam speech/presentasi
 Struktur dan pengorganisasian dari keseluruhan kasus tim: sebagai contoh; pendekatan tematik bisa dipilih hanya untuk kumpulan argumen independen
 Respon dinamika debat

ASSESING MANNER
Ø  Manner: mekanisme dari public speaking dan presentasi dari kasus debat
Ø  Kunci pertanyaan: apakah ini efektif?‖
Ø  Unsur-unsur manner: vocal style, penggunaan bahasa, penggunaan catatan, kontak mata, gerak tubuh, sikap berdiri, pakaian, pengaruh, dan humor
Ø   Personal attacks di pengurangan poin manner lawan
Ø  Manner adalah menilai total impact dari semua elemen yang berbeda

Reply Speech
Juru bicara penjawab (bisa jadi juru bicara pertama atau kedua) memberikan sebuah overview debat:
 Ketidaksetujuan poin argumen
 Apa yang telah tim mereka berikan
 Apa yang telah tim lain coba berikan
 Kenapa mereka harus menang

Speech jawaban tidaklah rebuttal (penolakan pernyataan); permasalahan baru tidak diperbolehkan dalam speech menjawab
Peraturan Umum Pertandingan
1. Peraturan ini mengikat semua peserta lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang ini
2. Pertandingan terdiri dari 4 Babak yaitu babak penyisihan, perempat final, semi final, danfinal.
3. Pertandingan dilaksanakan selama 2 hari.
4. Soal berupa pernyataan / kasus
5. Setiap pool terdiri dari 2 tim dan 1 ( satu ) pernyataan / kasus
6. Semua anggota tim adalah juru bicara.
7. Setiap kelompok terdiri dari 3 orang mahasiswa dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia yang masih aktif kuliah.
8. Tim maupun anggota yang berhalangan hadir pada saat akan berlangsungnya pertandingan, diperkenakan diganti (maksimal 1x) jika ada alasan yang kuatdan dalam keadaan yang sangat darurat dan keputusan akhir diputuskan oleh panitia
9. Setiap peserta diwajibkan berpakaian rapi, sopan dan formal. Memakai celana panjang/rok ( bukan jeans), kemeja, sepatu tertutup (untuk wanita boleh memakai sepatu berhak tapi usahakan tertutup), dan memakai jas almamater universitas masing-masing selama acara berlangsung.
10. Setiap peserta yang tidak menaati peraturan cara berpakaian yang sudah ditetapkan, maka akan dikenakan sanksi berupa pengurangan poin/nilai pada assesing manner
11. Setiap peserta wajib hadir 30 menit sebelum pertandingan dimulai untuk registrasi ulang di meja administrasi.
12. Setiap tim wajib mengetahui dan memahami seluruh isi peraturan pertandingan ( segala pertanyaan diajukan pada saat technical meeting ).
13. Untuk hal-hal lainya akan diberitahukan sebelum pertandingan dimulai.
14. Panitia berhak merevisi/mengubah peraturan apabila kondisi memungkinkan.
15. Keputusan juri dan panitia bersifat mutlak

Peraturan saat Pertandingan
1. Peserta hanya diperkenankan membawa pulpen, kertas yang berisi catatan, yang telah di berikan panitia lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang ini pada saat Launcing Motion dan terdapat cap kegiatan pada kertas tersebut, atau barang lain yang sangat mendesak yang diperlukan peserta dengan seizin panitia sebelumnya.
2. Panitia berhak untuk memeriksa segala perlengkapan yang dibawa masing-masing tim sebelum memasuki ruangan pertandingan.
3. Peserta tidak diperbolehkan melakukan kecurangan dalam bentuk apapun. Jika sebelum, selama atau setelah pertandingan panitia menemukan ada kecurangan yang dilakukan oleh tim peserta lomba, maka tim tersebut akan didisfikualifikasi dan dinyatakan gugur.
4. Peserta yang sedang bertanding tidak diperkenankan untuk meninggalkan tempat pertandingan, dengan alasan apapun.
5. Peserta tidak diperkenankan bekerja sama dengan pihak lain, kerjasama hanya boleh dilakukan kepada sesama anggota timnya sendiri (bila hal ini terjadi maka peserta akan langsung didiskualifikasi dan dinyatakan gugur sesuai ketentuan juri dan panitia ).
6. Setiap tim akan dinilai sebagai satu kesatuan sehingga setiap tim membawa nama timnya untuk maju kebabak selanjutnya.
7. Peserta tidak diperkenankan melakukan segala tindakan yang bersifat menghambat jalannya pertandingan ( keributan dan kegaduhan )
8. Jika terjadi pelanggaran atau keributan, juri berhak mendiskualifikasi tim yang bersangkutan.
9. Diperbolehkan membawa supporter. Tetapi, supporter harus menjaga suasana agar tetap kondusif, jika mereka menyebabkan suasana menjadi tidak kondusif panitia berhak mengeluarkannya dari tempat pertandingan.
10. Bahasa yang boleh digunakan yaitu Bahasa Indonesia yang baik dan benar tetapi boleh menggunakan istilah-istilah dalam Bahasa Inggris.
11. Dilarang mempergunakan bahasa yang tidak sopan ataupun kotor baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.
12. Apabila peserta melanggar segala ketentuan diatas, maka panitia berhak untuk mendiskualifikasi tim peserta yang bersangkutan.
13. Juri mempunyai wewenang penuh untuk memberikan nilai pada setiap argument masing-masing tim.
14. Keputusan akhir dari juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
Peraturan Launching Motion
1. Saat Launcing Motion peserta diperbolehkan: membawa dan membuka buku atau literatur, membawa laptop, notebook, ataupun gadget lainnya dan menggunakan internet, tetapi pembimbing tidak ada saat berlangsungnya Launcing Motion.
2. Panitia akan membagikan kertas yang telah diberi cap kegiatan, guna untuk merumuskan materi perdebatan. Dan hanya kertas tersebut di perbolehkan dibawa saat pertandingan.
3. Penentuan tim pro dan kontra dengan cara toss coin, dan Motion yang akan diperdebatkan, di pilih berdasarkan hasil kocokan.
4. Peserta di perbolehkan membawa makanan dan minuman saat launching motion dengan memperhatikan kebersihan.

PERATURAN PESERTA
a. Peserta tidak diperbolehkan membahas materi, subyek atau motion dengan para juri sebelum dan pada saat debat berlangsung.
b. Selama debat berlangsung alat komunikasi seperti mobile phonedapat dibawa, tetapi harusdinonaktifkan sehingga tidak mengganggu jalannya pertandingan.
c. Tidak diperbolehkan merokok didalam ruang debat.
d. Selama debat berlangsung tidak diperbolehkan adanya interupsi.
e. Peserta diharuskan menghormati jalannya debat.
f. Tim debat tidak diperbolehkan melakukan banding kepada juri yang ada dengan alasan apapun
g. Semua keberatan dan keluhan dapat disampaikan segera kepada Tournament Directorsetelah pertandingan selesai, tetapi tidak akan mengubah hasil pertandingan.
h. Setiap Peserta berhak melihat hasil dari penilaian juri kepada panitia pertandingan, setelah pertandingan berakhir.
i. Semua peserta tidak diperbolehkan membawa benda/senjata tajam, narkoba selama event lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang ini berlangsung.
j. Semua peserta harus didampingi oleh masing-masing LO-nya pada saat lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang ini berlangsung.
k. Aturan yang belum ada pada tata tertib akan di atur kemudian.

PERATURAN PENJURIAN
1. Debat dinilai oleh juri (adjudicator) dengan jumlah ganjil.
2. Juri harus memiliki keputusan individu terhadap hasil debat dan bersifat netral pada kedua tim yang akan bertanding.
3. Juri memberikan nilai berdasarkan range nilai yang telah di tetapkan panitia. Dan panitia pertandingan hanya bertugas menginput hasil penilaian juri untuk di hitung ulang.
4. Kemenangan diberikan bila mayoritas juri menentukan demokrasi.
5. Pembicara terbaik direfleksikan dari nilai tertinggi para pembicara.
6. Juri harus memberikan ulasan singkat atas debat yang telah berlangsung dan alasan memenangkan salah satu pihak
7. Keputusan juri tidak bisa diganggu gugat.

PERATURAN PENONTON
1. Penonton harap mensilentkan/menonaktifkan segala jenis komunikasi yang dapat menganggu jalannya acara.
2. Penonton diperbolehkan menonton setiap pertandingan dan mendukung setiap tim yang sedang bertanding.
3. Penonton dilarang keras memberikan jawaban dalam bentuk apapun kepada peserta.
4. Penonton dilarang keras membuat keributan/kegaduhan yang dapat mengganggu konsentrasi peserta.
5. Penonton dilarang keras membawa senjata tajam/sejenisnya kedalam ruangan pertandingan.
6. Penonton wajib mematuhi semua peraturan tanpa kecuali.
7. Penonton yang melakukan pelanggaran akan dikeluarkan dari ruang pertandingan

b. Materi Lomba
Materi lomba mengangkat tema: DINAMIKA PEREKONOMIAN INDONESIA &  MASA DEPAN DEMOKRASI EKONOMI KOPERASI”

c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Debat antar SMA/Sederajat se-Bandung Raya dan SumedangTahun 2013 pada tanggal 29 – 30 April 2013 yang akan
berlangsung di Institut Koperasi Indonesia (IKOPIN). Technical Meeting akan dilaksanakan tanggal 29 April 2013, setelah acara pembukaan.

d. Bentuk Lomba
1.      Persyaratan:
a)      Surat Rekomendasi dari sekolah
b)      Mengirimkan maksimal 2 (dua) regu (setiap regu berjumlah berjumlah 3 orang)
c)      Mengirimkan artikel otentik yang belum pernah dipublikasikan

2.      Ketentuan Artikel:
a)      Batas pengumpulan artikel tanggal 23 April 2013,
b)      Judul dan isi sesuai sub tema atau topik pilihan yang ditetapkan panitia
c)      Gunakan  sumber  yang  menunjang  artikel,  baik  sumber  tertulis (dokumen,  literatur,  suratkabar,  dll)  maupun  hasil  wawancara  dan  kunjungan  perpustakaan, website, internet, dll.
d)     Artikel murni  hasil  karya  sendiri  (bukan  plagiat  atau  saduran)  dan  belum  pernah  dikitutsertakan pada  lomba sebelumnya dan/ atau dipublikasikan di media massa.
e)      Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sesuai dengan EYD.
f)       Artikel dikirimkan via e-maildebat_ikopin31@yahoo.co.id, terdiri dari 2-3 halaman, menggunakan font Times New Roman – font 12, spasi 1,5.
g)      Margin kiri 4 cm, atas 4 cm, bawah 3 cm, dan kanan 3 cm.
h)      Halaman sampul (cover) berisi: judul, nama penulis, nomor induk siswa, nama sekolah, dan tahun (2013).
i)        Biodata lengkap (termasuk nomor hp/telp rumah agar memudahkan dihubungi panitia) diletakkan di halaman terakhir.
k)      Pengumuman artikel yang lolos ke lomba debat akan diumumkan melalui akun facebook BEM IKOPIN dan penginformasian via telepon.

3.      Kriteria Penilaian Artikel:
a)      Kaitan judul dengan tema. (40%)
b)      Isi artikel (40%)
c)      Penelusuran dan penggunaan sumber. (30%)
4.      KriteriaPenilaianLombaDebat:
a)      Penguasaanmasalah/tema (40%)
b)      Sikap (30%)
c)      Penampilankeseluruhan (intonasi, gayabicara, dsb.) (30%)

5.      Tahapan seleksi:
a)      Seleksi artikel ─ regu dengan artikel yang lolos seleksi berhak melanjutkan ke tahap lomba debat,
b)      Lomba debat, terdiri ari tiga (3) tahapan seleksi, yaitu:
ü  Babak penyisihan
ü  Babak semi final
ü  Babak final
6.      Ketentuan Lain:
a)      Batas akhir pengiriman artikel tanggal 18 April 2013,
b)      Artikel yang memenuhi syaratlolos tahap seleksi akan diumumkan pada hari Senin, 22 April 2013melalui blog BEM IKOPIN,
c)      Satu sekolah maksimal mengirimkan 2 regu untuk mengikuti tahap seleksi artikel
d)     Panitia tidak menanggung biaya transportasi dan  akomodasi peserta

Masing-masing pemenang akan mendapatkan sertifikat dan Juara I akan mendapatkan trophy.
5. Format Debat
A. Dua tim akan berdebat tentang sebuah topik (motion). Satu tim berperan sebagai tim positif /pro dan tim lainnya sebagai tim negatif/kontra yang ditentukan dengan toss coin.
B. Motion yang akan didebatkan akan diumumkan 25 menit sebelum pertandingan, dimana dalam 25 menit tersebut tim yang akan bertanding dapat mempersiapkan bahan yang akan mereka debatkan tanpa didampingi pembimbingnya atau disebut Launching Motion.
C. Setiap sesi akan memiliki 3 pembicara yang akan menyampaikan pidato substantif dengan urutan dan alokasi sebagai berikut:
1
1st speaker tim pro
5 menit
2
1st speaker tim kontra
5 menit
3
2nd speaker tim pro
5 menit
4
2nd speaker tim kontra
5 menit
5
3rd speaker tim pro
5 menit
6
3rd speaker tim kontra
5 menit
7
Reply speaker tim kontra
5 menit
8
Reply speaker tim pro
5 menit

 c.1. Tim PRO > Tim pro harus menjelaskan/mendeskripsikan motion dan mendukung motion yang diberikan dengan memberikan argumen yang konstruktif. Tim pro memiliki hak untuk mendeskripsikan/menjelaskan terlebih dahulu, tim pro diharapkan memberikan penjelasan/deskripsi/presentasi beralasan mengenai motion yang diberikan.
Tim KONTRA > Tim kontra harus melawan motion yang dideskripsikan/dipresentasikan/dijelaskan oleh tim pro, dan membangun perhitungan/pemikiran dalam melawan/menangkis tim pro. Dalam acara debat ini tim kontra merasa bahwa pejelasan/pendeskripsian tim pro tidaklah dapat diterima, mereka harus menantang/mempertanyakan pejelasan/pendeskripsian dari tim pro dan menyarankan pejelasan/pendeskripsian lain kepada tim pro. Bagaimana pun, tim kontra tidak boleh mengemukakan tantangan hanya berdasarkan pendapat bahwa penjelasan/pendeskripsian tim kontra lebih masuk akal atau beralasan.
c.2. Reply speaker untuk setiap tim harus disampaikan oleh orang pertama atau orang kedua dari tim yang bertanding.
c.3. Peringatan akan dilakukan:
 Untuk orangpertama, kedua, ketiga dan reply speaker masing-masing tim, peringatan pertama akan dilakukan pada menit ke-3 dengan 1 kali bel, peringatan kedua dilakukan pada menit ke-4 dengan 2 kali bel dan menit ke-5 dengan bel terus menerus.

D. Role of speaker
Dalam lomba debat antar SMA-SMK Se-Bandung raya dan Sumedang ini, setiap juru bicaranya memiliki peranan masing-masing untuk dimainkan dan juri harus menghitung seberapa bagusnya seorang juru bicara mengisi kewajibannya masing-masing.

I. Para juru bicara pertama membangun dasar tim mereka

Kewajiban pembicara pertama tim pro:
 Mendefinisikan/mempresentasikan/menjelaskan motion dari debat. Juru bicara pertama tim pro harus meyakinkan bahwa tidak ada poin-poin penting yang tertinggal.
 Mempresentasikan theme line. Biasanya dipresentasikan satu atau beberapa baris analisis, menjelaskan mengapa kasus tim pro adalah benar
 Menggambarkan tim split dari tim pro. Hal ini bisa dilakukan dengan mengatakan, contohnya: ―saya, sebagai juru bicara pertama tim pro akan setuju dengan filosofi dasar pada kasus kami, sementara kolega saya, juru bicara tim pro akan mempelajari implikasi praktis dari kasus kami.‖
 Memberikan argumen yang kokoh (bagian juru bicara pertama tim pro dari sebuah split). Setelah membangun definition, theme line, dan tim split, juru bicara pertama tim pro harus setuju dengan argumen/poin-poin yang sudah diserahkan kepada dia dalam tim split.
 Memberikan rangkuman awal/recap dari presentasi/speech/pidato.

Juru bicara pertama tim pro bisa menghabiskan beberapa waktu dalam mendefinisikan dan membangun theme line dan menunjukan bagaimana theme line dikembangkan, namun sangat penting untuk meluangkan waktu untuk mempresentasikan beberapa argumen yang substansif.
Tugas pembicara pertama tim kontra
 Memberikan respon atas definisi/penjelasan (menerima atau menentang definisi)
 Menolak pernyataan tim pro, memberikan sebuah bagian dari kasus substansif tim kontra
 Mempresentasikan theme line tim kontra
 Menggambarkan tim split tim kontra
 Memberikan argumen substansial (tim split juru bicara pertama tim kontra)
 Memberikan rangkuman awal/recap dari presentasi/speech/pidato

Peran juru bicara pertama tim kontra sama seperti juru bicara tim pro, dengan tambahan kewajiban untuk merespon argumen yang dibawanya nanti. respon terhadap argumen juru bicara tim pro bisa diberikan sebelum juru bicara pertama tim kontra mempresentasikan argumennya untuk mendukung kasus tim kontra atau sebaliknya. Bagaimana pun, penyampaian penolakan pertama itu diharuskan.
Setelah juru bicara pertama membicarakan arah utama dari setiap kasus tim haruslah jelas.
II. Para juru bicara kedua berurusan dengan argumen substansif

Tugas pembicara kedua tim pro:
 Menolak argumen inti dari juru bicara pertama tim kontra
 Merangkum ulang dalam istilah yang umum kasus tim pro


 Memberikan argumen substansial (bagian tim split dari juru bicara kedua tim pro). Kebanyakan waktu dari juru bicara kedua tim pro harus dihabiskan untuk menghubungkan argumen pertama dengan argumen/materi yang baru. Dia memiliki tugas untuk mempresentasikan sebagian besar kasus tim pro dalam serangan bantahan lebih jauh yang memihak tim pro
 Memberikan rangkuman awal/recap dari presentasi/speech/pidato

Juru bicara kedua tim pro harus disiapkan untuk mempertahankan definisi jika diperlukan. Jika definisi diserang/ditolak, sangat vital bagi juru bicara kedua tim pro untuk memenangkan kembali inisiatif.
Tugas pembicara kedua tim kontra:
 Menolak pernyataan kedua juru bicara tim pro
 Merangkum ulang dalam istilah yang umum kasus tim pro
 Memberikan argumen substansial (bagian tim split dari juru bicara kedua tim kontra)
 Memberikan rangkuman awal/recap dari presentasi/speech/pidato

Kebanyakan dari argumen substansif para tim harus dimunculkan saat kedua juru bicara kedua berbicara.
III. Tugas utama para juru bicara ketiga tidak menentang pernyataan kasus lawan

Tugas juru bicara ketiga tim pro:
 Penolakan poin-poin dikemukakan oleh dua juru bicara pertama tim kontra. Juru bicara ketiga tim pro dipercaya mengutamakan tugas merespon argumen-argumen tim kontra yang sebelumnya tidak disetujui oleh dua juru bicara pertama tim pro. Juru bicara ketiga tim pro dapat memberikan dukungan penolakan yang sudah dinyatakan oleh teman se-tim-nya
 Membangun kembali kasus tim (secara singkat mengulang theme line dan argumen dua juru bicara sebelunya)
 Merangkum isu-isu debat

Peran juru bicara ketiga tim pro itu sederhana seperti ini: menyerang! Kebanyakan waktu dari ketiga juru bicara dihabiskan untuk menolak pernyataan juru bicara sebelumnya. Secara umum, paling tidak tiga perempat dari presentasi ketiga harus merupakan penolakan pernyataan.
Penolakan harus dibawakan dalam dua tahap/level: di tahap global (manner tim/timwise); juru bicara ketiga harus menyerang kasus keseluruhan tim lawan, menunjukan kecacatan mayor dalam argumentasi dan logika. Tahap yang lebih rinci (speechwise); juru bicara ketiga harus bisa menunjukan kesalahan-kesalahan dalam fakta dan ketidakkonsistenan dari setiap penjelasan juru bicara.
Tugas juru bicara ketiga tim kontra
 Menolak penyataan yang ditunjukan oleh para ketiga juru bicara tim pro
 Membangun kembali kasus tim (secara singkat mengulang theme line dan argumen dua juru bicara sebelumnya)
 Mengidentifikasi poin-poin ketidaksetujuan/berargumen dalam debat
 Merangkum isu-isu debat

Tugas juru bicara ketiga tim kontra hampir sama dengan juru bicara ketiga tim pro. Juru bicara ketiga tim kontra tidak boleh memperkenalkan masalah/hal baru, kecuali untuk contoh yang baru untuk memberikan dukungan penolakan sebuah argumen yang sebelumnya telah diberikan. Logika dibalik aturan ini adalah jika juru bicara memberikan hal baru, tim pro akan berada pada keadaan yang tidak menguntungkan dimana mereka tidak mempunyai kesempatan untuk merespon argumen yang baru ini
IV. Para juru bicara penjawab memberikan sebuah recap debat dan meyakinkan juri

Tugas juru bicara penjawab / Reply speaker/ untuk kedua tim)
 Memberikan rangkuman atau overview dari debat
 Mengidentifikasi isu-isu yang dikemukakan oleh kedua tim
 Memberikan keputusan memihak dari debat

Pembicara Reply speaker adalah orang pertama (1st speaker) atau orang kedua (2nd speaker) di dalam tim sedangkan orang ketiga (3rd speaker) tidak dapat menjadi reply speaker.
E. Hal – Hal yang harus diperhatikan
MOTION
Motion, juga diketahui sebagai topik, adalah pernyataan yang menyebutkan tentang hal apa yang didebatkan.
DEFINITION
Tim pro harus menjelaskan/mendeskripsikan motion yang diberikan sebelum sebuah debat dilaksanakan. Sebuah penjelasan/definition harus benar-benar menjelaskan motion yang diberikan secara detail. Sebuah definisi/penjelasan memberikan deskripsi yang jelas yang memberikan batasan-batasan motion, hal ini membatasi fokus area dari diskusi yang dilakukan dalam debat. Hal ini mencegah debat, yang didebatkan oleh kedua tim, berubah menjadi debat yang tidak jelas dan acara yang membingungkan dikarenakan argumen-argumen yang tidak berkaitan dan penafsiran yang berbeda dari kedua tim.
Deffitional Challenge
Tim kontra, secara umum, harus menerima definisi yang dibuat oleh tim pro, tetapi tim kontra harus memiliki hak untuk menantang definisi tersebut. Bagaimana pun, tim kontra tidak boleh merasa bahwa penjelasan/definisi mereka lebih baik/berasalan dibanding tim pro. Tim kontra hanya bisa menantang definisi yang diberikan jika mereka bisa membuktikannya dengan Truistic, Tautological, Squirreling, or Time and Place setting.
 Truistic definition: definisi-definisi ini adalah ―benar‖ secara alami/natural dan dengan demikian membuat argumen yang diajukan tidak didukung oleh sarana pembantu (seperti bukti, fakta, dll) dan juga tidak masuk akal/beralasan dalam konteks dari suatu debat. Jika sebuah tim mendefinisikan sebuah debat secara Truistic mereka mencari kemenangan dengan benar-benar dari definisi mereka dibanding menggunakan kekuatan argumen dan sarana pendukung (fakta, bukti, contoh, dll) yang mereka punya. Contoh dari definisi truistic, jika motionnya ―kita harus makan, minum, dan menikah‖ dijelaskan/didefinisikan seperti ―bahwa kita harus makan karena kalau tidak kita akan mati kelaparan, kita harus minum karena kalau tidak kita akan mati kehausan, dan kita harus menikah karena kita adalah makhluk hidup‖.
 Tautology or circular definitions: hal ini terjadi ketika sebuah definisi diberikan dengan cara di mana definisi tersebut secara rasional mustahil untuk tidak bisa tidak menerimanya. Contoh jika motion-nya ―bahwa teknologi membunuh etika kerja kita(manusia)‖ didefinisikan sebagai berikut: tim pro memutuskan untuk mendefinisikan kata ―teknologi‖ seperti memaknai ―semua benda-benda sientifik yang membuat hidup lebih mudah dan kemudian membunuh etika kerja kita (manusia)‖. Hasil dari definisi ini secara keseluruhan bisa dikatakan, ―bahwa semua benda-benda sientifik yang membuat hidup lebih mudah dan kemudian membunuh kerja kita, membunuh etika kerja kita (manusia)‖. Hal ini tidak bisa dinyatakan salah secara logis/rasional.
 Squirreling: definisi yang tidak membatasi inti dari suatu motion dan tidak memiliki keteraturan yang masuk akal. sebagai contoh, ketika motion diberikan ―bahwa USA sedanng membuka diri kepada PRC‖, tim pro bisa mencoba dan mendefinisikan USA sebagai ―Untidy Students of Asia‖, dan PRC sebagai ―Pretty Room Cleaners‖. Hal ini jelas-jelas squirreling, orang-orang akan setuju bahwa inti dari motion adalah tentang hubungan antara United States dan Cina.
 Time and Place setting: subjek yang dipermasalahkan dalam debat tidak bisa dibatasi oleh waktu dan tempat tertentu. Sebagai contoh: mencoba untuk membatasi subjek yang dipermasalahkan hanya kepada pengembangan ekonomi Jepang selama periode tertentu dari restorasi meiji.

A note on defintional challenges: berhati-hatilah dalam menantang definisi—hanya dilakukan bila anda benar-benar yakin bahwa definisi dari tim pro tidak adil. Selain itu, tim pro juga harus mencoba untuk meyakinkan bahwa definisi mereka itu adil.
Theme Line
Theme line menggaris bawahi logika dari kasus yang diterima oleh tim. Hal ini penting dalam argumentasi yang digunakan untuk membuktikan bahwa tim konsisten terhadap motion yang diberikan. Theme line bisa dilihat sebagai ―Case in a nutshell‖, karena dari sini dapat dilihat strategi tim dalam mempertahankan atau tidak bisa menerima motion.
Theme line dari sebuah tim harus saling melengkapi tiap presentasi/pidato (speech) dari tiap anggota tim. Ini adalah ide utama yang menghubungkan juru bicara pertama, kedua, dan ketiga, memastikan konsistensi antara ketiga presentasi/pidato (speech).
Dalam memformulasikan sebuah theme line, biasanya sangat membantu bila menanyakan pertanyaan: kenapa pernyataan diberikan oleh definisi dari motion yang benar (atau salah, untuk tim kontra)?
Team Split
Debat adalah aktivitas tim. Seseorang tidak bisa mengambil alih semua argumen dan menjadi seseorang yang mempertahankan pernyataan tim. Maka, ada sebuah kebutuhan untuk memutuskan bagaimana argumen-argumen harus didistribusikan dari argumen juru bicara pertama, kedua, dan ketiga. Ini disebut tim split. Sederhana, tim split adalah distribusi argumen-argumen juru bicara pertama, kedua, dan ketiga.
Arguments
Argumentasi adalah proses menjelaskan kenapa sebuah inti dari suatu pandangan harus diterima. Dalam argumen harus diperhatikan logika dan sarana/bukti pembantu/pendukung yang mendukung kesimpulan utamanya. Gunakan sarana pembantu (seperti: contoh, fakta, statistik, pernyataan dari seseorang yang ahli atau opini masyarakat, dll) untuk mendukung setiap poin yang Anda buat dalam argumen Anda. Tunjukan bagaimana setiap sarana pembantu relevan dan bagaimana sarana pembantu tersebut membuat argumen Anda selangkah lebih baik. Buat sebuah poin, memberikan alasan untuk poin tersebut, dan memberikan sarana pendukung untuk mendukung poin Anda.
Argumen bukanlah assertion (pernyataan kuat mengenai sesuatu yang benar). Assertion adalah pernyataan yang sudah terbukti kebenarannya. Di lain pihak, argumen harus mempunyai logika dan fakta pendukung yang bisa menunjukan kevalidannya.
Sebuah pernyataan yang baik memiliki komposisi yang kita sebut dengan AREL:
1. Assertion: pernyataan dari argumen atau opini
2. Reasoning: pendetailan/perincian dari sebuah assertion, penjelasan yang lebih dalam mengenai pernyataan
3. Evidences: tambahan yang tidak terlalu penting, tetapi terkadang hal ini sangat krusial, tergantung pada argumen yang diberikan tim.
4. Link Back: hubungan theme line suatu tim, jadi juri akan mengerti dan melihat argumen sebagai sebuah penjelasan dari ide pokok, yang merupakan theme line itu sendiri.

Rebuttal
Rebuttal adalah proses membuktikan bahwa argumen tim lawan itu kurang tepat dengan topik yang sedang diperdebatkan .Rebuttal terdiri dari:
 Menunjukan bahwa argumen tim lawan didasarkan pada sebuah fakta yang tidak benar atau penafsiran yang salah dari suatu fakta.
 Menunjukan bahwa argumen tim lawan tidak relevan berdasarkan bukti dari suatu topik.
 Menunjukan bahwa argumen tim lawan tidaklah masuk akal atau rasional.
 Menunjukan bahwa argumen tim lawan (selama argumen tersebut benar) memasukan implikasi yang tidak dapt diterima
 Menunjukan bahwa argumen tim lawan (selama argumen tersebut benar) harus tidak sepenuhnya diterima.

Assertion tidak sama dengan rebuttal. Hanya saja sebagai tim harus menunjukkan bagaimana dan mengapa argumen mereka sendiri adalah valid, jadi mereka harus menunjukan bagaimana dan mengapa argumen tim lawan tidaklah valid/dapat diterima. Dan rebuttal juga harus terdiri dari prinsip AREL. Ingat, rebuttal dimaksudkan untuk memberikan alasan, bukan untuk assertion tim lawan.

JADWAL KESELURUHAN ACARA DIES NATALIS IKOPIN ke 31


Kegiatan
April
Mei
I
II
III
IV
I
II
III
IV
V

Kuliah Umum Kebanksentralan,










Kebijakan Penetapan BI Rate serta Dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia.










(Ferry Syarifudin-)










Kebijakan Redenominasi dan Efeknya terhadap Daya Saing Rupiah










(Iskandar Simorangkir)










Peranan BI dalam Penyehatan Perbankan










(Ramlan Ginting)





















Seminar dan Diskusi Ilmiah,










Tinjauan Kritis terhadap Kehidupan dan Perundang-undangan Koperasi Indonesia










(Prof. Sri Edi Swasono, Prof. Ramudi Arifin)










Globalisasi, Kesenjangan dan Koperasi Indonesia



30






(Sandiaga Uno, Hendri Saparini)










“Indonesian Coop and Its Global Chalenges”


19







(Peter van Dijk – mantan Staf  Bank Dunia – Advisor Microfinance)










“World Cooperative Monitor (WCM)”










(Kementrian Koperasi dan Ikopin)










 Analysis of Expensive Microfinancing in Conventional and Islamic Microfinance Institution in Indonesia                                                                (Ascarya-Peneliti Senior Bank Indonesia)

11








Kartini di Era Globalisasi
































Lomba Ilmiah,










Lomba Debat  tentang Koperasi dan UMKM antar SMA/SMK se Jawa Barat



29-30

















Peluncuran Buku










Pokok Pikiran Perkoperasian Tiga Dekade IKOPIN




7
















Kegiatan Bakti Sosial dan Kemasyarakatan,










Donor Darah







26


Khitanan Massal










Pemeriksaan Kesehatan dan Mata







26


Jalan Sehat







26


Gelar Produk Mahasiswa







26


Kegiatan Internal,










Pertandingan Olah Raga










1.Badminton



22






2.Mini Soccer



25






3.Basket



29






4. Tenis Meja




1










7





Perlombaan seni dan kreatifitas










Duta Ikopin




1





Ikopin Idol




2





Out-bond(?)




7





Renungan




7
















Lain-lain